Alasan saya jatuh hati pada WordPress (self-hosted) adalah karena bisa diotak-atik lebih jauh. Pasalnya memang saya ini suka membuat template blog sendiri. Selain itu, fitur WordPress sendiri bisa ditambah, asal kamu bisa sedikit memahami PHP, CSS, dan JavaScript.
Awal kali Ngeblog Pakai WordPress (Self-hosted)
Awal kali saya ngeblog menggunakan WordPress (self-hosted) tahun 2010 adalah saat membuat blog kolaborasi dengan teman kuliah. Saat itu saya benar-benar baru belajar mengelola hosting yang kami beli di sebuah penyedia domain dan hosting.Setelah merasa nyaman, di tahun 2011 saya membuat blog baru yang saya kelola sendiri menggunakan WordPress. Sayangnya, karena keingintahuan saya terlalu besar, saya butuh melakukan hal yang tidak biasa. Dan penyedia hosting tersebut server shared hostingnya aneh. Ketika file permission-nya diubah ke 755 masih saja belum bisa diakses oleh WordPress. File harus bernilai 777, padahal ini sangat berbahaya jika bernilai 777. Karena pihak luar bisa mengubah isi file.
Karena sering mengalami hal yang tidak nyaman ini, akhirnya saya memutuskan pindah ke layanan hosting lainnya. Setelah beberapa pertimbangan dari riset layanan hosting, akhirnya saya putuskan untuk langganan hosting di Divaku.com (dulu bernama FCTSolution).
Pindah Hosting dan Transfer Domain
Pertama kali pindah hosting tahun 2012 pertengahan. Tentu saja karena pindah hosting, saya sekalian transfer domain juga. Saat itu domain .ORG di Divaku.com ini masih 90 ribu, di tempat sebelumnya 95 ribu. Lebih murah sedikit. Kalau sekarang, domain .ORG ini sudah naik harganya di mana pun kamu beli.Harga Lebih Murah, Storage Lebih Besar
Salah satu yang saya suka dari Divaku.com ini adalah storage hosting yang ditawarkan besar. Bahkan lebih murah dan lebih besar dari tempat langganan saya terdahulu. Sampai sekarang pun begitu, Divaku.com ini unggul di storage yang lebih besar dengan harga lebih murah.Selain itu, dukungan akun shared hosting dilengkapi dengan fitur yang lebih menggoda dari penyedia layanan hosting lainnya. Kamu bisa membandingkannya dengan penyedia hosting lainnya deh kalau tidak percaya. Berikut ini adalah daftar harga shared hosting di Divaku.com.
Daftar Harga Shared Hosting |
Saya sendiri sekarang berlangganan paket 3000M seharga 200 ribu per tahunnya untuk domain intikali.org milik saya dan saya tambahkan beberapa domain yang menumpang hosting di sana menggunakan fitur Addon Domain.
Saya yakin untuk harga 200 ribu setahun kamu pasti kesulitan menemukan penyedia layanan hosting semurah Divaku.com ini. Oh ya, selain itu Divaku.com juga menyediakan layanan shared hosting IIX bagi kamu yang punya visitor kebanyakan dari Indonesia. Harganya sedikit mahal dari shared hosting US di atas.
Unggul di Kuota Addon Domain dan MySQL Database
Salah satu alasan bagi saya mengapa senang berlangganan di Divaku.com ini adalah karena kuota Addon Domain yang lebih besar dari lainnya. Pasalnya memang saya sendiri adalah tipikal blogger yang punya banyak blog dengan domain TLD. Blog-blog yang saya miliki kebanyakan ukurannya kecil, karena memang saya lebih fokus pada metrik, bukan pada trafik. Setidaknya dengan kuota Addon Domain yang lebih besar, saya bisa hemat budget ngeblog.Selain itu, di beberapa penyedia layanan hosting lainnya MySQL Database dibatasi. Saya pernah punya klien yang dia hanya bisa menggunakan 2 database saja dalam paket hosting yang dia beli. Padahal dia sendiri punya banyak klien desain yang juga otomatis punya website. Dia terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam untuk masalah kuota database. Padahal ukuran website-website yang dia kelola tidak terlalu besar.
Gratis SSL
Tidak semua penyedia layanan hosting menyediakan fitur gratis SSL ini. Bahkan saya pernah mengurus SSL klien saya, per tahunnya dikenakan sekitar 120 ribu. Dengan adanya fitur gratis SSL ini, kamu akan menghemat pengeluaran ngeblog kamu tiap tahunnya.Mungkin kamu bertanya, apa sih gunanya SSL ini? SSL ini adalah untuk mengenkripsi data yang masuk dan keluar dari website kita. Tahun 2017 ini Google juga menggalakkan penggunaan SSL untuk semua website dan blog. Dukungan Google akan SSL ini adalah dengan memberikan ranking yang lebih tinggi untuk website yang menggunakan SSL (https) dari pada yang tidak (masih http).
Oh ya, meskipun gratis SSL, tapi kualitas SSL-nya tidak kalah loh dengan kualitas SSL sekelas bank atau instansi lainnya. Berikut ini adalah tampilan kualitas SSL dari Divaku.com ini yang saya tes di website saya intikali.org.
Nilai yang didapat dari pengetesan kualitas SSL, intikali.org dapat nilai A+. Mari kita bandingkan dengan SSL milik IB Bank Mandiri dan Ibank KlikBCA.
Jika kamu penasaran dan ingin mengetes SSL website-mu sendiri, kamu bisa mengeceknya di sini: https://www.ssllabs.com/ssltest/.
Beli Domain di Divaku.com Gratis WHOIS Privacy
Untuk saya WHOIS Privacy ini sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Namun, untuk kamu yang ingin menyembunyikan identitas dirimu dari para spammer, kamu butuh fitur WHOIS Privacy. Di penyedia hosting lainnya, WHOIS Privacy ini dipatok sekitar 50 ribu per tahunnya. Sedangkan di Divaku.com ini kamu dapatkan secara GRATIS.Tetap Setia di Divaku.com
Selain kelebihan yang saya sebutkan di atas, masih ada lagi lainnya. Salah satunya adalah saya mudah menghubungi pemiliknya. Jika terjadi error atau apapun saya tinggal chat via Facebook atau WhatsApp. Sebenarnya, kamu bisa menggunakan fitur tiket yang ada di dasbor member Divaku.com. Tapi saya lebih suka chat langsung dan responnya cepat, asal pemilik Divaku.com ini sedang online.Itulah beberapa alasan saya tetap setia berlangganan hosting dan domain di Divaku.com. Jika kamu punya masalah dengan penyedia hostingmu sekarang, mungkin bisa melirik Divaku.com ini sebagai alternatif. Selama saya berlangganan di Divaku.com ini, saya belum pernah mengalami website saya lambat saat diakses.
EmoticonEmoticon